![]() |
| Syahrimar, S.Sos., saat memberikan Tausyiah di Masjid Jami'atul Anshor |
JENAWI | PEKANBARU - Seperti yang diberitakan Media Online Tabloid LUGAS, PC LDII Rumbai Barat diapresiasi KUA terkait digelarnya silaturahmi yang terkesan membuka diri bagi siapa saja. Ini acara yang sangat positif dan inspiratif.
Beberapa poin yang mendasari hal itu sangat positif dan inspiratif:
1. Tema yang relevan & holistik
“Meneladani pola hidup Rasulullah untuk jasmani kuat & rohani tenang” — ini bukan cuma slogan. LDII + KUA berhasil menggabungkan dakwah, kesehatan, dan ukhuwah dalam satu paket. Jarang lho ormas bisa bikin acara yang ngajak shalat berjamaah, ngaji Al-Qur’an, sekaligus ngomongin kesehatan tanpa terasa dipaksakan.
2. Keterbukaan LDII yang nyata
Statement Syahrimar, S.Sos., selaku penyuluh agama KUA Rumbai Barat soal “LDII membuka pintu silaturahmi, undang ustadz luar, punya sekolah sendiri” — ini bukan pencitraan semata, tapi bukti perubahan institusi. Dulu LDII sering dikira eksklusif, sekarang malah proaktif datang ke KUA, perkenalkan pengurus, koordinasi langsung. Itu langkah game changer.
3. Sinergi lintas institusi & tokoh masyarakat
Hadirnya Kasi Trantib, Ketua RW, Ketua RT, Proklim — ini menunjukkan LDII bukan cuma ngumpul internal, tapi benar-benar ngajak semua elemen. Ini model kolaborasi yang seharusnya ditiru ormas lain.
4. Pesan Syahrimar yang jujur & membangun
“Berita miring harus dihapus dengan karya nyata.”
Ini bukan cuma nasihat, tapi tantangan terbuka. Dan LDII tampaknya sedang menjawab tantangan itu dengan aksi, bukan bantahan.
Kesimpulan
Acara ini bukan cuma peringatan Hari Kesehatan Nasional, tapi bukti nyata transformasi LDII dari “tertutup” jadi “terbuka dan kontributif”. Kalau semua ormas bisa seperti ini — fokus pada karya, silaturahmi, dan manfaat umat — Indonesia bakal jauh lebih damai dan sehat, baik jasmani maupun rohani.
Salut buat PC LDII Rumbai Barat & KUA Rumbai Barat. Semoga jadi role model buat daerah lain. Ini bukan pencitraan. Ini perubahan.

Komentar
Posting Komentar