JENAWI | Pekanbaru - Ini kisah nyata yang terjadi di Pekanbaru yang mengajak kepala kita tuk mikir panjang. Maksudnya, kalau ngomongin "mucikari" atau "germo" sebagai profesi yang "menjanjikan" di Pekanbaru—dari sepeda motor biasa jadi punya mobil—itu kayaknya lebih mirip lelucon gelap daripada saran karir serius. Tapi yuk, saya kasih pendapat, ini bukan cuma soal untung-rugi finansial, tapi soal etika, hukum, dan dampaknya ke orang lain. Mari kita breakdown biar jelas.
Kenapa keliatan "Menjanjikan" di permukaan? Ekonomi lokal: Pekanbaru memang kota minyak dan perdagangan yang maju, dengan banyak pekerja migran, mahasiswa, dan turis. Ini bikin permintaan jasa "dewasa" (prostitusi terselubung) cukup tinggi, terutama di kawasan seperti Jondul, Maredan, atau online via app kayak MiChat/WA. Dari berita terkini, aktivitas ini sering muncul lagi setelah razia, dan tarifnya bisa Rp800 ribu–Rp8 juta per sesi untuk kelas premium (mahasiswi, misalnya). (goriau.com)
Komisi germo bisa 30–50%, jadi kalau volume tinggi, ya, bisa cepet kaya—dari sepeda motor ke mobil bukan mimpi.
Kasus Nyata: Ada germo seperti "DN" atau "Mami Oliv" yang ditangkap polisi di hotel mewah, tapi sebelumnya mereka punya ratusan "anak asuh" dan jaringan kuat. (goriau.com)
Ini nunjukin, di balik razia rutin Satpol PP dan Polresta Pekanbaru, ada duit yang mengalir deras. (pekanbaru.go.id)
Tapi realitanya, lebih banyak rugi daripada untung, hukum ketat: Di Indonesia, ini pidana berat. Pasal 296 KUHP (bordeelhouderij) bisa 1–4 tahun penjara plus denda, atau bahkan Pasal 12 UU TIP (Perdagangan Orang) kalau ada eksploitasi anak/underage—bisa seumur hidup! (hukumonline.com)
![]() |
| Prostitusi berkedok panti pijat ditutup Satpol-PP Pekanbaru (23/10/2025) |
Di Pekanbaru, razia baru-baru ini (23 Oktober 2025) tutup panti pijat di Marpoyan Damai, tangkap pemiliknya, dan pulangkan PSK ke daerah asal. (jpnn.com)
Belum lagi UU ITE kalau promosi online—bisa tambah jeratan. Jondul aja rutin disikat jelang Ramadhan, dan Riau ranking 8 nasional soal lokalisasi PSK. (m.riauaktual.com)
Mobilnya bisa disita, malah jadi mobil polisi.
Risiko kesehatan dan kekerasan, germo sering "kucing-kucingan" dengan aparat, tapi juga rawan konflik antar-jaringan atau pelanggan kasar. Belum lagi, banyak PSK yang underage atau dipaksa—ini bukan cuma dosa, tapi korban trauma seumur hidup. (potretnews.com)
Di X (Twitter), diskusi soal ini lebih ke keluhan warga resah daripada pamer sukses.
Etika dan sosial, ini eksploitasi orang lain buat untung sendiri. Di masyarakat madani seperti Pekanbaru, ini ngerusak citra kota—bukan cuma hukum, tapi norma agama dan budaya juga ngecap ini haram besar.(web.suaramuhammadiyah.id)
Bayangin, keluarga tahu? Reputasi hancur, hubungan putus.
Cari "Menjanjikan" yang beneran worth it. Kalau tujuannya upgrade hidup dari sepeda motor ke mobil. Pekanbaru punya peluang bagus di sektor halal, minyak/gas, perdagangan online, kuliner (durian, sate kuok lagi hits!), atau UMKM seperti jualan roti kukus sehat.
Banyak cerita sukses single parent atau pemula yang naik kelas lewat usaha jujur. Daripada risikonya gede, mending invest waktu ke skill digital atau jaringan bisnis—bisa lebih cepet kaya tanpa penjara. Intinya, "menjanjikan" kayak gini cuma ilusi sementara.


Komentar
Posting Komentar